AKURAT.CO – Monumen Nasional atau Monas berdiri sebagai ikon ibu kota dan menjadi tempat wisata yang wajib dikunjungi ketika ke Jakarta.
Beberapa fakta menarik tentang Monas yang belum diketahui oleh banyak orang, mulai dari pembangunan, emas di puncak dan sempat berganti nama.
Berikut fakta menarik Monas dirangkum dari berbagai sumber
1. Dibangun 17 Agustus 1961
Bangunan setinggi 132 meter itu dibangun untuk mengenang perjuangan rakyat Indonesia saat kemerdekaan pada 1945.
Pada awal proses pembangunan, banyak yang tidak setuju karena dianggap akan menghabiskan banyak dana dan waktu, yaitu selama 14 tahun.
Namun, di tengah segala tantangan tersebut, Monas terus dibangun dan dibuka untuk umum oleh Presiden Soekarno pada 12 Juli 1975.
2. Dicanangkan Presiden Soekarno
Presiden Soekarno ingin membangun sebuah monumen nasional yang setara dengan Menara Eiffel. Monumen Nasional mulai dibangun pada Agustus 1959 di area seluas 80 hektar dan tinggi 132 meter oleh arsitek Soedarsono dan Frederich Silaban.
Monas kemudian diresmikan pada 17 Agustus 1961 oleh Presiden RI Soekarno dan resmi dibuka untuk umum pada tanggal 12 Juli 1975.
3. Sayembara Desain Monas
Sayembara ini dilakukan mulai tanggal 17 Februari tahun 1955 yang diikuti sebanyak 51 peserta. Maka desain dari F. Silaban lah yang terpilih. Namun sayangnya tidak jadi, dikarenakan suatu kendala.
Akhirnya dilakukan sayembara ulang pada 10 Mei 1960. Dalam sayembara kali ini, para juri menginkan desain yang memperlihatkan kepribadian Indonesia. Dalam sayembara kedua ini dipilih kembali F. Silaban dan arsitek Soedarsono.
4. Sumber Emas pada Puncak Monas
Seperti yang terlihat di puncak monas sebuah benda berwarna kuning. Itu bukan sembarang benda, namun merupakan emas seberat 32 kilogram. Namun pada tahun 1995, emas itu ditambahkan hingga menjadi 50 kilogram.
Emas-emas tersebut merupakan sumbangan dari seluruh masyarakat Indonesia. Salah satunya, katanya dari seorang saudagar Aceh Teuku Markam, yang menyumbang 28 kilogram emas.
Emas tersebut berasal dari tambang emas yang berada di Desa Lebong Tandai.
5. Berganti-ganti Nama
Sebelum dikenal dengan sebutan Monas, bangunan ini sempat disebut Lapangan Gambir, Lapangan Ikada, Lapangan Merdeka, Lapangan Monas dan Taman Monas.
6. Konsep Pembangunan Monas
Rancangan dari Tugu Monas berdasarkan pada konsep Lingga dan Yoni. Tiang Monas yang menjulang tinggi merupakan lambang dari Lingga, bermakna laki-laki dan kesuburan. Sementara pelataran cawan atau landasan bagian bawah adalah Yoni yang melambangkan perempuan, elemen feminim.
7. Bentuk Bangunan
Dasar bangunan Monas berada di kedalam 8 meter dengan tinggi pelataran cawan dari dasar mencapai 17 meter. Luas pelataran yang berbentuk bujur sangkar berukuran 45×45 meter. Elevator disediakan untuk membawa pengunjung ke puncak Monas di ketinggian 115 meter. Puncak Monas berukuran 11×11 dan kita bisa melihat pemandangan kota Jakarta dari ketinggian ini.
Di bagian atas, terdapat cawan yang menopang nyala lampu perunggu yang beratnya mencapai 14,5 ton dan dilapisi emas 35 kilogram. Bagian yang disebut dengan Lidah Api ini berukuran 14 meter dan berdiameter 6 meter yang terdiri dari 77 bagian yang disatukan.[]