AKURAT.CO – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Widyastuti, menegaskan bahwa pihaknya bersama Kementerian Kesehatan sedang melakukan proses pendalaman mengenai penyebab satu pasien suspek gangguan ginjal akut progresif atipikal (GGAPA).
“Nah, kami bersama dengan tim dari RSCM dan Kemenkes berproses melakukan pendalaman apa penyebabnya (GGAPA),” ujar Widyastuti di Balai Kota Jakarta Pusat, Kamis (9/2/2023).
Selain itu, Widyastuti menyatakan bahwa pasien tersebut sedang dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan terpantau dengan baik oleh dokter.
“Pasien itu (dirawat) di RSCM, terpantau dengan baik di RSCM. Sudah ada dokter yang menangani,” sambung Widyastuti.
Namun saat ditanya lebih lanjut terkait kondisi terkini pasien GGAPA, Widyastuti enggan berkomentar.
Menurutnya, saat ini yang terpenting ialah mencari sesegera mungkin penyebab pasien mengalami GGAPA dan memgobatinya dahulu.
“Yang lebih penting adalah bagaimana sesegera mungkin melakukan penanganan. Mencari penyebab itu kan prosesnya panjang, yang penting mengatasi, mengobatinya dulu, supaya tidak menjadi lebih berat,” tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mendapat laporan ada dua kasus baru Gagal Ginjal Akut di DKI pada Januari 2023.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan, M Syahril, menyatakan bahwa salah satu pasien meninggal kasus konfrimasi GGAPA merupakan anak berusia satu tahun yang mengalami demam pada tanggal 25 Januari.
“(Pasien) diberikan obat sirup penurun demam yang dibeli di apotek dengan merk Praxion. Pada tanggal 28 Januari, pasien mengalami batuk, demam, pilek, dan tidak bisa buang air kecil (Anuria),” sambung Syahril.
Sementara itu, satu kasus suspek lainnya merupakan anak berusia tujuh tahun yang mengalami demam pada tanggal 26 Januari. Kemudian mengkonsumsi obat penurun panas sirop yang dibeli secara mandiri.
Kemudian pada tanggal 30 Januari, pasien mendapatkan pengobatan penurun demam tablet dari Puskesmas. “Pada tanggal 1 Februari, pasien berobat ke klinik dan diberikan obat racikan. Pada tanggal 2 Februari dirawat di RSUD Kembangan, kemudian dirujuk, dan saat ini masih menjalani perawatan di RSCM Jakarta,” tambah Syahril. (*)