AKURAT.CO – Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebut, pada tahun 2023 ini kasus diabetes pada anak meningkat hingga 70 kali lipat.
Ketua Unit Kerja Koordinasi Endokrinologi IDAI, Muhammad Faizi, mengatakan bahwa kejadian diabetes pada anak bahkan dapat lebih tinggi dari yang telah tercatat saat ini. “Jumlah ini meningkat 70 kali dari data tahun 2010 lalu,” jelas Faizi.
Adapun gejala diabetes tipe 1 pada anak, meliputi:
1. Sering kencing hingga mendadak sering ngompol.
2. Mudah haus, sehingga sering minum.
3. Berat badan menurun drastis karena banyak kencing, sedangkan gula darah tidak bisa digunakan menjadi energi
4. Makan banyak, tetapi tetap kurus. Ini biasa terjadi pada anak remaja atau anak-anak menjelang remaja.
5. Anak yang lebih muda biasanya tidak mau makan hingga menyebabkan lesu, sesak napas, bahkan bisa koma.
“Gejala pada anak dengan diabetes tipe 2 adalah gemuk serta kulit di tengkuk dan ketiak anak ada lapisan hitam, tetapi bukan daki yang bisa hilang dengan digosok,” terangnya.
Jika anak sudah terkena diabetes, dia akan bergantung pada konsumsi obat insulin seumur hidupnya. “Semuanya, baik diabetes tipe 1 maupun 2, seumur hidup harus menggunakan obat insulin,” ujarnya.
Faizi berharap, para orangtua berhati-hati dalam merawat anaknya sejak dini sebelum gejala diabetes pada anak muncul.
Ibu Segala Penyakit
Sementara Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengungkapkan bahaya diabetes yang dikenal sebagai silent killer. Budi menyebut, diabetes merupakan ibu dari segala penyakit (mother of all diseases). Karena diabetes bisa memicu penyakit kronis lainnya.
“Diabetes di Indonesia memang naik tinggi. Diabetes itu kan mother of all diseases. Jadi, kalau terus-terusan ada dan enggak di-treat (dirawat), itu bisa stroke, bisa jadi (gagal) ginjal, bisa jadi jantung,” kata Budi
DPR Akan Bentuk Panja
Menanggapi hal tersebut, anggota Komisi IX DPR RI, Irma Suryani Chaniago, mengatakan bahwa pihaknya akan segera membuat panitia kerja (Panja) untuk menelaah lebih jauh persoalan diabetes pada anak-anak yang sudah meningkat tajam.
“Oleh karena itu, kami akan membuat panja makanan dan minuman (Mamin) mengandung banyak gula. Dengan pendalaman atas produk mamin mengandung banyak gula ini, berpotensi menyebabkan diabetes, diharapkan dapat melahirkan regulasi makanan dan minuman sehat,” kata Irma, Sabtu (4/2/2023).
Irma merasa prihatin dan sedih, karena anak-anak harus mengalami sakit diabetes yang disebabkan karena makanan dan minuma yang manis.
Oleh karena itu, Irma berharap dengan dibentuknya Panja terkait kasus ini, pihaknya bisa memberikan masukkan atau rekomendasi atas kasus diabetes pada anak-anak.
“Melalui Panja ini, kami berharap mendapatkan kepastian atas penyebab kasus ini. Baru kemudian kita akan sampaikan rekomendasinya kepada pemerintah,” tegasnya. (*)