Kawasan

Pedagang di Kawasan Jalan Gajah Mada Tolak ERP: Bikin Sulit Masyarakat

AKURAT.CO – Pedagang dan pelaku usaha di kawasan Jalan Gajah Mada, Jakarta Barat, mengaku keberatan dengan rencana Pemprov DKI yang akan menerapkan jalan berbayar atau Electronic Road Pricing (ERP).

Salah satu pedagang kuliner, Dude (35), mengatakan bahwa dirinya khawatir jika ERP benar-benar diterapkan di sepanjang Jalan Gajah Mada, maka pelanggannya akan habis. Sebab, dia menyebut, mayoritas pelanggannya adalah pengendara yang lewat jalan tersebut.

“Ya kalau memang benar ERP diterapkan, berat juga. Makan belum, tapi udah bayar,” katanya saat ditemui di kedainya di Jl Gajah Mada, Jakarta Barat, pada Kamis (2/2/2023).

Hal senada dilontarkan oleh Henri (43), pelaku usaha Toko Cat yang letaknya berdampingan dengan kedai milik Dudi. Menurutnya, jika penerapan jalan berbayar itu benar-benar terjadi, maka akan menambah biaya pengiriman barang. Sebab, setiap penjualan dikirim atau diambil dengan jasa pengiriman.

“Rata rata yang beli di sini partai banyak. Jadi, kita pakai mobil operasional atau gobox. Otomatis biaya jadi nambah, kalau lewat Jl Gajah Mada ini harus bayar,” keluhnya.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana akan melakukan penerapan jalan berbayar elektronik atau Electronic Road Pricing (ERP) di beberapa ruas jalan utama di Jakarta.

Kebijakan tersebut bertujuan untuk mengurai kemacetan. Namun, hingga saat ini Pemprov DKI Jakarta masih fokus menyelesaikan regulasinya dan masih dalam tahap pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) bersama dengan DPRD DKI Jakarta. (*)

Berita Terkait