AKURAT.CO – Ratusan rumah di sekitar Depo Pertamina Plumpang, hangus terbakar saat ledakan dahsyat membakar depo BBM tersebut. Kini, ratusan orang mengungsi.
Salah satu korban, Bayu, meminta agar pihak Pertamina menyediakan tempat tinggal yang layak.
“Kalau Pertamina punya dana, mendingan warganya digusur saja. Diberi uang ganti yang layak, disuruh pindah ke tempat lain,” katanya saat ditemui di pengungsiaan RPTRA Rawa Badak Selatan, Jakarta Utara, Minggu (5/3/2023).
Menurutnya, mayoritas tanah yang ditinggali para korban merupakan tanah garapan.
“Tanah di sini memang tanah garapan. Sebelum warga nempatin di situ, Pertamina udah duluan di situ. Baru masuk warga. Itu yang saya tahu dari tahun 1993,” ucapnya.
Dia menceritakan, sebelum ada permukiman warga, tanah di sekitaran Depo Pertamina itu merupakan rawa yang tidak diurus.
“Dulu masih ada pagar kawat dari Pertamina. Cuma enggak diurus-urus sama Pertamina. Sampai jadi Rawa. Akhirnya warga masuk dan nempati tanah itu. Nah, disebut apa tanah itu? Tanah garapan gitu kan ya,” katanya. (*)